Minggu, 06 Maret 2016

ALAT UKUR WAKTU PANJANG BERAT BAKU DAN TIDAK BAKU













ALAT PENGUKURAN WAKTU, PANJANG, BERAT, BAKU DAN TIDAK BAKU SERTA PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

‘’ Tugas ini diajukan untuk memenuhi mata kuliah Matematika 3 ”






Dosen pengampu:
Kurnia Hidayanti, M.Pd.



Disusun oleh:
YUSFA ARIFATUL QOYIMAH (210614001)





JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
Tahun Akademik 2016








BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah

            Dalam kehidupan sehari-hari alat ukur sering di gunakan untuk mengukur jarak, tempat, lokasi, berat, luas dan waktu, maka dirasa sangat penting untuk anak-anak SD/MI untuk mempelajari mengenai alat ukur. Agar anak dapat mengetahui jenis-jenis alat ukur dan dapat menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa saja macam-macam alat ukur dan kegunaanya?
b.      Apa pengertian alat ukur baku dan tidak baku?
c.       Apa saja contoh alat ukur baku dan tidak baku?
d.      Bagaimana penerapan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari?

C.    Tujuan
a.       untuk mengetahui macam-macam alat ukur dan kegunaanya.
b.      Untuk mengetahui alat ukur baku dan tidak baku.
c.       Untuk mengetahui contoh alat ukur baku dan tidak baku.
d.      Untuk mengetahu kegunaan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari.













BAB 11
PEMBAHASAN

A.     Macam-macam Alat Ukur Sesuai dengan Fungsinya
Kita sering menjumpai berbagai alat ukur yang beragam jenis serta fungsinya. Kita harus menggunakan alat ukur sesuai dengan kebutuhan serta permasalahannya. Misalnya, penjahit akan mengukur badan seseorang. Maka penjahit tersebut akan menggunakan roll meter untuk mengukur badan seseorang tersebut. Selain itu, kita juga harus mengetahui cara guna pengukuran yang tepat. Hal inilah yang sangat penting diperhatikan dalam menggunakan alat ukur sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.[1]
Berikut penjelasan tentang macam-macam alat ukur:

1) Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu yang sering kita gunakan adalah jam. Jajuga memiliki banyak jenis dan bentuknya. Akan tetapi, kita juga bisa menggunakan alat ukur waktu dengan kalender serta alat ukur waktu lainnya. 
a.      Jam Weker

        Jam weker merupakan jenis dari jam yang digunakan untuk mengukur waktu kita dalam kegiatan sehari-hari. Biasanya kita sering menggunakannya untuk membangunkan tidur ketika kita hendak memulai aktifitas pada pagi hari. cara kerjanya adalah kita menyetel alarm pada jam weker. Lalu ketika jam tersebut telah tepat maka dengan sendirinya jam weker akan berdering dan bergetar keras.


.    Jam Analog
 
Jam analog adalah jam yang menampilkan angka 1 sampai 12 seperti gambar diatas.[3]

e.    Stopwatch

      Stopwatch berbentuk bulat yang mana di dalamnya ada satuan menit, detik, dan jam. Biasanya digunakan untuk pelatih lari. Pelari menggunakan alat ini untuk mengukur kecepatan larinya.

2) Alat Ukur Panjang
Pada umumnya, kita menggunakan alat ukur panjang berupa meteran. Meteran mempunyai banyak jenis, mulai dari roll meter, roll gulung, meteran sudut, dan lain sebagainya. Namun terdapat alat ukur panjang lainnya.
a.    Roll Meter
 

Meteran ini digunakan untuk mengukur bangun atau benda yang panjangnya kurang dari 10 meter. Orang yang sering menggunakan alat ini adalah tukang bangunan. Alat ini dinamakan meteran saku karena dapat dimasukkan ke dalam saku dan dibawa kemana – mana.[5]

.    Penggaris


      Penggaris juga merupakan meteran. Penggaris digunakan sebagai alat untuk membantu pengukuran dalam proses belajar mengajar.






d.   Jangka Sorong

      Alat ukur panjang ini memiliki ketelitian 0,1 mm. Bentuknya seperti kunci inggris. Semakin lebar benda yang diukur semakin panjang pula ukurannya. Begitu juga sebaliknya
3). Alat Ukur Berat

a.       Timbangan gantug




        Banyak di jumpai di pasar-pasar, kapasitas ukur maksimal 100 s.d. 150 kilogram. Cara menimbangnya yaitu dengan membungkus benda dalam wadah karung (bisa yang lain) kemudian di kaitkan dengan pengait yang ada di timbangan gantung.
b.       





b.Timbangan Kamar Mandi 
 


          Bagi sebagian orang timbangan ini ditakuti. Timbangan kamar madi adalah sebutan timbangan badan yang sering kita pakai dengan berdiri di atasnya. Biasanya maksimal timbangan ini adalah 150-180 kilogtam.










B.     Alat Ukur Baku dan tidak baku
            Ukuran baku adalah ukuran yang telah disepakati semua orang dan memiliki hasil yang tetap/baku[7]. Ukuran baku akan selalu sama besar walaupun berbeda orang yang mengukurnya. Contoh ukuran baku adalah penggaris dengan ukuran cm ataupun m. sedangkan ukuran tidak baku adalah alat ukur yang tidak memiliki ukuran dan hasil yang tidak tetap/baku. Contoh, pengukuran benda menggunakan jengkal (pengukuran didasarkan pada jarak paling panjang antara ujung jempol dengan ujung kelingking), hasta (didasarkan pada ukuran sepanjang lengan bawah dari siku sampai jari tengah), depa (didasarkan pada ukuran sepanjang dua belah tangan), kaki (berdasarkan ukuran panjang sebuah  kaki), digit (berdasarkan lebar sebuah jari), tali, dan lain sebagainya. Perhatikan gambar di bawah ini!







  


1. Alat Ukur Baku

Timbangan merupakan alat untuk mengukur berat benda. Satuan ukuran berat yang sering digunakan adalah kilogram (kg) dan hektogram (hg) atau ons.[8]
1 kg = 10 hg = 10 ons.



2.  Alat Ukur Tidak Baku


           Contoh alat ukur tidak baku lainnya adalah sinar matahari yang dipakai untuk patokan waktu pagi, sore, dan malam. Untuk mengukur berat bisa membandingkan berat benda dengan cara mengangkat kedua benda. Kita tidak tahu jumlah kg beratnya, tapi kita bisa menaksir berat benda itu, dan lain sebagainya.
D.    Penerapan Alat Ukur Dalam Kehidupan Sehari- Hari
Alat ukur yang digunakan harus sesuai antara jenis alat ukur serta manfaatnya[9]. Pada gambar di atas, dapat kita lihat bahwa pedagang buah di pasar menggunakan jenis alat ukur berat berupa timbangan pasar. Ini sudah sesuai dengan manfaatnya.

 Kegiatan yang dilakukan setiap hari seperti mandi,makan,tidur,sekolah dll. Kegiatan yang kita lakukan ada yang membutuhkan waktu lama dan waktu sebentar. Kita bisa membandingkan berapa lama kegiatan yang kita lakukan dengan alat ukur waktu yaitu jam,menit dan detik. Contohnya seperti gambar di atas para penjahit di pabrik bisa mengukur waktu kerja mereka dengan jam yang di pakai di tangan.

Mengukur panjang benda, masing-masing alat digunakan sesuai dengan benda yang akan di ukur.


Contohnya seperti gambar di atas mengukur penggaris dengan tangan.

Contoh Soal: 
1.      Verina gemar membaca dia sangat rajin belajar dia belajar setiap hari dia belajar mulai pukul 6 sore selesai belajar pukul 8 malam berapa jam verina belajar?
Jawab: mari kita hitung lamanya verina belajar dari pukul 6 sampai pukul 8 jarum pendek bergerak dua langkah. Jadi lamanya belajar 2 jam, 8-6= 2jam.
2. Hari Minggu Bayu pergi ke perpustakaan daerah. Ia berangkat pukul 8 pagi. Bayu pulang ke rumah pada pukul 12 siang. Berapa lamakah Bayu di perpustakaan?
      jawab: berangkat pukul 8 pagi dan pulang pukul 12 siang. Jadi lama di perpustakaan adalah 12-8= 4 jam.
3.   Hitunglah berapa lama kalian mandi, gosok gigi, dan keramas? Mana yang lebih lama?
 jawab: mandi = 7 menit, gosok gigi = 3 menit, keramas = 5 menit. Jadi, yang lebih lama   adalah mandi.
4.  Ukurlah panjang bolpoin dan buku dengan penggaris. Berapa cm kah panjang kedua benda tersebut. Dan mana yang lebih panjang?
jawab: bolpoin = 13,5 cm dan buku = 23 cm. Jadi, buku lebih panjang dari pada bolpoin.
5.    Ibu membeli 1 0ns cabe merah dan 500 gram bawang putih. Manakah yang lebih berat antara cabe dengan bawang putih?
Jawab : bawang putih  lebih berat dari pada cabe merah. karena I ons = 100 gram. Jadi cabe merah = 100 gram.



BAB III
KESIMPULAN


1.  Memilih jenis alat ukur dan fungsinya adalah hal penting dalam pengukuran suatu benda.
2. Alat ukur waktu berupa jam weker, jam tangan, jam dinding, jam pasir, stopwatch, kalender, dan lain    sebagainya.
3. Alat ukur panjang berupa roll meter, roll gulung, penggaris, jangka sorong, micrometer sekrup, dan lain sebagainya.
4.  Alat ukur berat berupa timbangan badan, timbangan bayi, timbangan digital, timbangan duduk, timbangan pasar, timbangan gantung, neraca satu lengan, neraca dua lengan, dan lain sebagainya.
5.  Alat ukur baku mempunyai ukuran satuan yang bersifat tetap dan telah disepakati. Contohnya, penggaris. Sedangkan alat ukur tidak baku hasil pengukuran setiap orang pasti berbeda dan tidak bersifat tetap. Contohnya, jengkal.
6. Contoh penerapan alat ukur dalam kehidupan sehari-hari adalah mengukur benda dengan jengkal (tidak baku) dan menimbang bobot ikan yang akan dibeli/dijual (baku)













DAFTAR PUSTAKA


Dkk, Setyawati, Maunah. Modul Matematika 3 Lapis PGMI. Surabaya: Aprinta, 2009.

Khafid. Dkk. Pelajaran matematika 3b. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama. 2002
Sulardi.pandai berhitung matematika 2. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama. 2007



                                



[1] http://rifaponorogo.blogspot.co.id/2015/02/alat-ukur-waktu-panjang-dan-berat.html

[2] Maunah setywati,matematika3(surabaya: lapis pgmi,2009),12-9
[3] Khafid. Dkk. Pelajaran matematika 3b.( jakarta: Erlangga. 2002), hlm, 4
                                  
[5] Khafid. Dkk. Pelajaran matematika 3b.( jakarta: Erlangga. 2002), hlm, 2
[6] https://www.google.com/search?q=gambar+jangka+sorong&ie=utf-8&oe=utf-8

[8] Sulardi.pandai berhitung matematika 2.( jakarta: Erlangga. 2007), hlm.88
                                
















[9] http://nawabaru.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar